Dulu orang-orang berniat “membujur-sangkarkan” lingkaran demi menghindari perhitungan akan bilangan-bilangan irasional. Dari sini, kemudian ditemukanlah π (phi) yang merupakan rasio antara keliling lingkaran dengan garis tengahnya.
Lama dari sekarang, dimana sebelum luas lingkaran dengan mudah dihitung menggunakan formula πr2, seorang Anthipon, penganut Sophi (kira-kira 430 SM), mencoba menentukan luas lingkaran dengan sebuah metode yang unik, yakni memenuhi sebuah lingkaran dengan segitiga-segitiga. Pertama dia memasukkan satu segitiga, lalu dia mengisi ruang-ruang yang tersisa dengan segitiga-segitiga yang semakin kecil ukurannya hingga akhirnya seluruh ruang lingkaran tidak bersisa lagi. Dia kemudian dapat menjumlahkan luas-luas segitiga tersebut untuk mendapatkan luas lingkaran.
Jari-jari (R)
merupakan garis lurus yang menghubungkan titik pusat dengan
lingkaran.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa rumus keliling lingkaran adalah
Kell= 2 phi . r (jari-jari)
Karena untuk mencari kelilingnya, kita harus mencari 2 dikalikan oleh jari-jari untuk membentuk lingkaran dan dikalikan lagi oleh ohi yang adalah rasio antara keliling lingkaran dengan garis tengahnya.
Mengapa phi 3,14 atau 22/7?
Jawab:
- Karena phi adalah rasio (hasil bagi) antara keliling lingkaran dengan garis tengah. Coba saja buat lingkaran dengan diameter 1 meter, trus ukur tuh keliling, pasti 3,14159265358979323846.... meter.
(koreksi: angka 22/7 hanya pendekatan. Phi adalah bilangan irasional) - π adalah sebuah konstanta dalam matematika yang merupakan perbandingan keliling lingkaran dengan diameternya. Huruf π adalah aksara Yunani yang dibaca pi dan pi juga bisa dipakai dalam penulisan.
Nilai π yang lazim digunakan adalah 3,14 atau 22/7 namun untuk lebih tepatnya, sudah dicari sampai > 1,241,100,000,000 tempat desimal. Nilai π sampai 10 tempat desimal adalah 3,14159265358.
Oleh:
Inez Stacia Tanasal
XL-19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar